Level Pendidikan Keperawatan Vokasional

2 12 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok.

Pelaksanaan praktik keperawatan kepada sistem klien disebut dengan istilah asuhan keperawatan, yaitu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan kepada sistem klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan.

Selama ini masyarakat mengenal perawat dari pelayanan keperawatan yang diberikan dalam tatanan pelayanan seperti puskesmas, rumah sakit, dan klinik pengobatan. Faktanya, perawat ada dan diperlukan dalam tatanan pelayanan masyarakat lainnya seperti Lembaga Pemasyarakatan, sekolah-sekolah, perkantoran, dan perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan orang dalam jumlah yang besar. Dari pengertian yang ada, perawat dapat melakukan praktik secara mandiri sebagaimana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional lainnya. Hanya saja karena payung hukum yang belum kuat, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten belum dapat memberikan ijin praktik mandiri. Karenanya, perawat yanng melakukan praktik mandiri diberi ijin Balai Pengobatan dibawah tanggung jawab seorang dokter, sehingga otonomi perawat sebagai tenaga profesional tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

Ada dua kategori tenaga keperawatan menurut RUU Praktik Keperawatan, yaitu perawat vokasional dan perawat profesional. Perawat vokasional adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dan lulusan Program Diploma 3 Keperawatan. Perawat profesional adalah seseorang yang lulus dari pendidikan tinggi keperawatan dan terakreditasi, terdiri dari ners generalis, ners spesialis dan ners konsultan.

Dalam penulisan makalah kami kali ini, kami akan membahas tentang level pendidikan keperawatan vokasional. Suatu masalah bagi sistem kesehatan di Indonesia jika kita mengetahui bahwa perawat Indonesia sebagian besar adalah perawat vokasional, dan sedikit sekali perawat professional. Karena perkembangan dunia telah mencapai kemajuan diberbagai bidang, baik itu kesehatan dan dunia keperawatan khususnya. Dan tertinggalah terus bangsa Indonesia jika tidak memperhatikan dan mengikuti kemajuan-kemajuan negara-negara yang telah maju lebih dahulu.  Oleh karena itu kita perlu mengetahui tentang perawat vokasional itu sendiri. Dan kemudian kita sebagai perawat perlu mengembangkan ilmu keperawatan kita sebagai perawat professional bukan perawat vokasional demi kemajuan kesehatan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan perawat vokasional?
  2. Bagaimana peran perawat vokasional?
  3. Apa fungsi perawat vokasional?
  4. Apa perbedaan antara perawat vokasional dan perawat profesional?
  5. Di mana tempat bekerja bagi perawat vokasional?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kami kali ini, kami bermaksud mendeskripsikan tentang keperawatan vokasional untuk bisa dibedakan dengan perawat profesional dan penulisan kami kali ini merupakan tugas yang diberikan untuk memenuhi modul pengantar profesi keperawatan.

BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Undang-Undang tentang praktik keperawatan, perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Perawat terdiri dari dua, yaitu perawat vokasional dan perawat profesional.

A. Perawat Vokasional

Perawat vokasional adalah seseorang yang telah lulus pendidikan Diploma III Keperawatan dan Sekolah Perawat Kesehatan yang terakreditasi dan diakui oleh pejabat yang berwenang Perawat vokasional sangat bebrbeda dengan perawat profesional. Dalam pekerjaannya, perawat profesional ini banyak menyalurkan ketrampilannya kepada klien/pasien. Mereka sering melakukan praktik langsung kepada klien/pasien, sedangkan teori yang didapat itu sedikit, tidak terlalu menjiwai teorinya. Mereka hanya mengerti bagaimana cara melakukannya, dan juga mereka melakukannya setelah mendapat perintah dari atasannya bukan karena inisiatif sendiri. Seorang perawat vokasional juga melaksanakan berbagai kegiatan terkait pemberian asuhan, pendidik, komunikator asuhan keperawatan (AsKep) dan bekerja di bawah supevisi Ners Generalis.

B. Peran Perawat Vokasional

Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan.

Selain itu perawat merupakan media komunikasi klien, peran perawat sebagai komunikator sangatlah urgent. Pada perawat vokasional terdapat peran sebagai pendidik dalam pemberian asuhan keperawatan, namun hal ini masih berada dalam bimbingan ners generalis. Sebagai perawat, perawat vokasional pun memiliki peran sabagai anggota riset keperawatan. Oleh karena itu peran-peran perawat yang kompleks ini perlu dilakukan dengan sebaik mungkin agar terciptanya dunia kesehatan yang berkompeten. Tetapi hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh perawat vokasional karena tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan vokasional sangatlah sedikt dan perannya dalam dunia kesehatan hanya pada karatif saja, tidak sampai memenuhi semua peran yang harus dilakukannya.

C. Fungsi Perawat Vokasional

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Dalam proses keperawatan pelaksanaan asuhan merupakan tugas semua perawat, baik itu perawat professional maupun perawat vokasional. Dan dalam pemberian asuhan ini perlu adanya pendokumentasian. Pendokumentasian sangat penting dalam perawatan kesehatan saat ini. Edelstein (1990) mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang ditulis atau dicetak yang dipercaya sebagai data untuk disahkan orang. Rekam medis haruslah menggambarkan secara komprehensif dari status kesehatan dan kebutuhan klien, boleh dikatakan seluruh tindakan yang diberikan untuk perawatan klien. Pendokumentasian yang baik harus menggambarkan tidak hanya kualitas dari perawatan tetapi juga data dari setiap pertanggung jawaban anggota tim kesehatan lain dalam pemberian perawatan.

Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Fischbach, 1991).

Beberapa jenis catatan digunakan sebagai alat komunikasi untuk menginformasikan keadaan klien. Meskipun setiap perusahaan menggunakan format yang berbeda, seluruh catatan mengandung informasi yang mendasar, yaitu:

  1. Identifikasi klien dan data demografis
  2. Informed Consent untuk tindakan
  3. Riwayat keperawatan
  4. Diagnosa atau masalah keperawatan
  5. Rencana keperawatan (Nursing Care Plan)
  6. Catatan tindakan keperawatan dan evaluasi
  7. Riwayat medis
  8. Diagnosa medis
  9. Pesanan terapi
  10. Catatan perkembangan medis dan kesehatan
  11. Laporan pengkajian fisik
  12. Laporan diagnostik studi
  13. Rangkuman prosedur operasi
  14. Rencana pulang dan rangkuman

Memberikan pendidikan kesehatan (di bawah supervisi Ners Generalis) dalam pemberian askep

Peran yang harus dilakukan merupakan fungsi dari perawat itu sendiri. Pendidikan tentang kesehatan harus diberikan oleh perawat vokasional dan harus di bawah pengawasan atau bimbingan supervise Ners Generalis.

Memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan pasien kepada atasannya

Dalam praktik asuhan keperawatan, evaluasi tentang perkembang klien harus sangat diperhatikan. Oleh sebab itu fungsi perawat vokasional memberikan informasi kepada atasannya tentang perkembangan kliennya.

Menjadi anggota pelaksana dalam riset keperawatan

Dalam hal ini perawat vokasional merupakan anggota pelaksana riset dan riset ini dilakukan masih di bawah supervisi ners generalis. Karena peran yang dilakukan perawat vokasional tidaklah terlalu kompleks dalam melakukan riset ini.

Riset adalah Proses pencarian kebenaran yang belum terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data). Sedangkan Riset Keperawatan adalah Proses pencarian kebenaran secara sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman kita tentang isu-isu yang terkait dengan keperawatan, antara lain: praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan administrasi keperawatan.

Manfaat riset dalam keperawatan adalah:

  1. Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan menejemen keperawatan
  2. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan melalui pemanfaatan hasil penelitian ilmiah
  3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembiayaan pelayanan keperawatan
  4. Memahami fenomena secara profesional sehingga dapat menyusun perencanaan, memprediksi hasil, pengambilan keputusan, dan meningkatkan perilaku sehat klien.

Ruang lingkup riset keperawatan:

  1. Keperawatan medikal bedah
  2. Keperawatan maternitas
  3. Keperawatan anak
  4. Keperawatan jiwa
  5. Keperawatan gerontik
  6. Keperawatan keluarga
  7. Keperawatan komunitas
  8. Manajemen Keperawatan
  9. Pendidikan Keperawatan

Etika Riset Keperawatan (Loiselle et al., 2004) :

  1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
  2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality)
  3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
  4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits).

Didalam melaksanakan semua peran maupun fungsinya sebagai perawat, perawat vokasional memiliki wewenang dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang menjadi lingkup tanggung jawabnya masih berada dibawah bimbingan supervisi Ners Generalis, namun dalam praktik keperawatan di Indonesia kebanyakan perawat vokasional melaksanakan wewenang dan tugasnya tanpa bimbingan dari ners generalis sehingga para perawat vokasional hanya memberikan asuhan keperawatan tanpa adanya pengetahuan ilmiah yang cukup untuk memberikan asuhan kepada klien tersebut. Serta perawat vokasional melakukan tugasnya berdasarkan perintah dokter saja.

D. Kompetensi Perawat Vokasional

Sebagai perawat, perawat vokasional pun harus memiliki beberapa kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien, berikut adalah beberapa kompetensi yang perlu dimiliki perawat vokasional:

  • Berkomunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua atau lebih orang dan lingkungannya bisa melalui simbol, tanda atau perilaku yang umum, dan biasanya terjadi dua arah.

Komunikasi menjadi penting dan perlu dipahami oleh perawat karena merupakan tolak ukur dalam mutu pelayanan keperawatan. Rendahnya komunikasi yang baik dan efektif dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam mempersepsikan yang berdampak pada tingginya konflik antar tenaga kesehatan dan ketidakpuasan dari pelanggan baik internal (pemberi pelayanan) maupun eksternal (penerima pelayanan). Yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya mutu pelayanan keperawatan yang diberikan.

  • Melakukan Prosedur/Teknik Keperawatan

Dalam pendidikan perawat vokasional, ketrampilan untuk melakukan prosedur keperawatan sangat ditekankan. Sehingga perawat vokasional lebih diperlukan terhadap prosedur keperawatan saja, tanpa perlu adanya pengetahuan yang banyak terhadap prosedur yang dilakukan.

  • Melaksanakan Instruksi/Program Keperawatan Tertentu (Sederahana)

Perawat vokasional di dalam melaksanakan tugasnya, hanya melakukan tugas-tugas keperawatan yang sederhana saja. Seperti melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang tingkat sakitnya tidak kronis atau darurat.

  • Mengumpulkan Data Riset

Sebelum membahas kompetensi, kita telah membahas peran maupun fungsi perawat yang sabagai anggota pelaksana dalam riset keperawatan. Kempetensi yang harus dimiliki perawat vokasional hanya mengumpulkan data riset saja, sedangkan pengolahan datanya dilakukan oleh Ners Generalis.

Dalam dunia kesehatan banyak perbedaan penempatan kerja, khususnya keperawatan. Perawat vokasional biasanya bekerja di institusi pelayanan kesehatan yang sederhana saja, seperti Rumah Sakit yang sederhana, puskesmas, atau lain sebagainya yang membutuhkan pelayanan keperawatan primer maupun sekunder, sedangkan perawat professional mencakup seluruh aspek pelayanan keperawatan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat vokasioanl merupakan perawat yang hanya mengutamakan ketrampilan semata, tanpa di dasari pengetahuan yang cukup untuk melakukan tindakan asuhan keperawatan. Perawat vokasional memiliki jenjang pendidikan hanya D III saja, bahkan di Indonesia perawat vokasional ada yang hanya sampai SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) yaitu hanya SMP plus tiga tahun.

Perawat Indonesia saat ini di dominasi oleh perawat vokasional yang hanya memiliki kompetensi standar, dan hanya memiliki peran serta fungsi yang sedikit dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Oleh karena itu dunia kesehatan Indonesia perlu memperhatikan peran perawat. Untuk memaksimalkan perawat professional di berbagai institusi kesehatan. Hal tersebut untuk memajukan Indonesia pada bidang kesehatan.

B. Penutup

Demikianlah penulisan kami kali ini, semoga apa yang kami tulis bermanfaat. Kritik dan saran dari para pembaca yang membangun kami harapkan, agar meningkatkan kemajuan penulisan kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

(maaf Lupa menaruh daftar pustaka)


Aksi

Information

Tinggalkan komentar